Apakah seorang Introvert bisa sukses ?
2 Tahun lalu tiba tiba saya sudah tidak tertarik lagi dengan dunia luar. Entah itu main, makan ke cafe, ke wisata ataupun kemana dan bersama siapa rasanya sudah menjadi risih. Di tambah jika di temani 4-5 orang, saya seakan akan menjadi tidak nyaman untuk bersosialisasi dan berbagi cerita seperti apa yang orang orang lakukan pada umunya.
Berada di zona nyaman dan berdiam diri di rumah, mengurung diri di kamar, membaca buku dan di tambah playlist lagu yang sudah di siapkan sebelumya, seakan akan menjadi rutinitas yang paling simpel dan membahagiakan menurut saya dalam melewati hari hari yang membosankan.
Berangkat kerja pukul 8 pagi, rekan kerja sekantor ceria ceria dan berbagi cerita ketika mereka bertemu. Tapi tidak untuk saya, saya merasakan tidak nyaman di tempat itu ketika kapasitas orang melebihi dengan apa yang sudah saya tentukan, ketika ditanya saya akan menjawab, dan ketika tidak di tanya, saya tidak akan bertanya, bukanya saya sombong atau apa, tapi karena rasa nyaman saya mulai terancam ketika berada di tempat yang sudah saya tentukan kapasitasnya orangnya dan mulai berisik.
Terlebih lagi ketika siang hari, dimana matahari tepat di atas dan berada sejajar dengan kepala, mereka terus terusan bercanda, tawa, yang menurut mereka itu membahagiakan. Mereka tidak tau kalo ada orang yang merasa terganggu akan hal itu.
Meskipun hal itu menyenangkan menurut mereka, tapi untuk saya itu bukan hal yang harus di lakukan ketika sudah masuk ke jam kerja, karena ketika kita bekerja, seharusnya hal yang paling utama dilakukan yaitu fokus pada apa yang harus kita kerjakan.
Selepas pulang dari pekerjaan, saya langsung pergi ke kamar dan mengganti baju untuk bersiap kembali meneruskan rutinitas yang biasa saya lakukan.
Meskipun saya tau sifat saya yang seperti itu tidak baik, karena akan merugikan diri saya sendiri. Tapi setidaknya saya bisa sedikit berdamai dengan diri sendiri, mengikuti apa yang di inginkan diri sendiri dan tidak terus terusan berkelahi dengan diri saya sendiri.
Pada tahap ini saya merasa nyaman dan tidak ingin di ganggu, apalagi di kekang atas apa yang menjadi rutinitas saya seperti ini. Di sisi lain saya menyadari bahwa hal yang saya lakukan ini baik untuk diri saya sendiri dan tidak merugikan orang lain.
Baca juga : Bagaimana Saya Dapat Menemukan Tuhan ?
Komentar
Posting Komentar